Saturday, June 19, 2010

Sebagian Besar Orang Googling Diri Sendiri

Syamsudin Prasetyo

(IST)
INILAH.COM, Jakarta – Fenomena baru terjadi di Google di mana orang mencari informasi diri mereka sendiri di internet. Fenomena itu mengungkapkan pentingnya identitas pribadi di online.
Mayoritas orang dewasa di Amerika, 57%, memperhatikan reputasi online dirinya, dengan menggunakan mesin pencari untuk melacak informasi, menurut laporan Pew Research Center Internet & American Life Project yang dirilis Kamis (27/5). Angka itu meningkat dari 47% pada tahun 2006.
Survei itu mendasarkan dari interview telepon pada 2253 individu di tahun 2009, mengungkapkan fenomena pertumbuhan pentingnya identitas pribadi di online.
Namun lebih banyak warga Amerika mendaftar ke situs jejaring sosial dan secara berkala menambah informasi pekerjaan, foto dan tanggal lahir yang bisa ditemukan di dunia maya.
Sebanyak 46% orang dewasa menyatakan mereka terbiasa menggunakan pencarian online untuk menemukan informasi tentang orang lain di masa lalu (meningkat dari 36% di 2006), 38% mencari teman (meningkat dari 26%) dan 16% mengintip info tentang seseorang yang pernah dikencani (naik dari 9%).
Semua data online personal tersebut memilik baik plus dan minusnya, lapor responden. Mereka mendapati hal yang menyenangkan hingga yang memalukan bisa ditemukan oleh orang lain berhubungan dengan seseorang di masa lalu.
Orang sedikit khawatir tentang seberapa besar informasi personal bisa ditemukan secara online di mana 33% mengatakan khawatir, turun dari 40% di tahun 2006.
Tetapi mayoritas tidak terganggu, 65%, mengubah pengaturan privasi di situs jejaring sosial dan akun lainnya untuk membatasi siapa yang bisa melihatnya.
Anak muda memimpin jalan ketika berhubungan dengan reputasi online. Orang dewasa dengan usia 18 hingga 29 tahun, sebanyak 71% mengubah pengaturan privasi mereka, dibandingkan dengan 55% dari rentang usia 50 hingga 64 tahun.
Kelompok pertama juga lebih suka menghapus foto dan komentar yang tidak diinginkan di situs jejaring sosial daripada kelompok kedua.
“Kontras dengan persepsi populer bahwa anak muda lebih cenderung berperilaku bebas terhadap reputasi online mereka, namun ternyata anak muda lebih siaga dari orang tua,” ujar Mary Madden, peneliti di Internet & American Life Project dan penulis laporan itu seperti dilansir LiveScience.com.[ito]

No comments:

Post a Comment